Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Perhatikan 7 Hal Berikut! Sebelum Pinjaman Tanpa Jaminan Non Bank Di Era Digital

Akhir-akhir ini layanan keuangan berbasiskan tehnologi (Fintech) makin berkembang cepat san makin sering dipakai warga Indonesia.

Dengan keringanannya dan cepat membuat kamu benar-benar ketarik bahkan juga tergantung dengan tehnologi ini.

Salah satunya tipe fintech yang sedang terkenal yakni utang tanpa agunan non bank. Tetapi, terakhir ada bermacam kabar berita negatif mengenai fintech utang tanpa agunan non bank ilegal yang mengonsumsi beberapa korban.

Tentu saja kedatangan fintech utang tanpa agunan non bank sebagai jalan keluar untuk warga yang perlu dana cepat.

Sayang, banyak kasus yang muncul berkaitan fintech utang tanpa agunan non bank tanpa kartu credit ilegal dimulai dari permasalahan penipuan, bunga yang terlalu tinggi, sampai lakukan penagihan dengan gertakan.

Sesungguhnya, bila kamu berlaku berhati-hati saat cari utang online lewat fintech utang cepat tanpa agunan non bank, kamu akan terbebas dari bermacam hal yang bikin rugi.

Hal pertama kali yang harus ALovers kerjakan supaya semakin aman saat berbisnis lewat fintech utang tanpa agunan non bank tanpa kartu credit yakni cari perusahaan yang tercatat di Kewenangan Layanan Keuangan (OJK). OJK sebagai pengawas jasa keuangan telah menerbitkan aturan untuk fintech.

1. Hindari Penipuan Fintech Pinjaman Tanpa Jaminan Non Bank

Saat ini jumlah pelaksana fintech utang uang non bank tanpa agunan yang tercatat dan mempunyai ijin dari OJK ialah 99 perusahaan.

Kamu dapat memeriksa daftar selengkapnya di website sah OJK. Nach, supaya ALovers tidak terkena tipu, berikut beberapa ciri penipuan berlagak utang uang non bank tanpa agunan yang seperti panduan OJK yang perlu kamu jauhi walau tertekan memerlukan uang.

2. Kreditur Mengejar-Ngejar Atau Memaksa

Pemberi utang alias kreditur umumnya akan berlaku lebih semangat dibanding sang peminjam. Mereka akan berkesan memburu-ngejar dan memaksakan.

Tetapi, ada pula peminjam yang usaha berlaku lumrah saat peminjam berusaha bertanya info. Baru saat proses follow-up mereka mulai keluarkan jurus rayuan. Bahkan juga, ada iming-iming bonus dan sarana terlalu berlebih dan tak masuk akal.

3. Informasi Tidak Jelas

Sebelum ajukan utang, kamu harus memerhatikan info yang tercatat di situs perusahaan. Jika info yang kamu peroleh tidak terang, karena itu kamu pantas berprasangka buruk. Lihat adakah beberapa hal yang meresahkan.

Jika tertera alamat e-mail yang digunakan oleh perusahaan, saksikan apa itu e-mail sah perusahaan. Bila memakai e-mail individu karena itu perlu diduga. Check apa alamat yang tertera di web asli.

4. Syarat Terlalu Mudah

Umumnya persyaratan ajukan utang di utang non bank tanpa agunan memang termasuk lebih gampang dibanding utang konservatif.

Pelaku yang punya niat menipu umumnya meremehkan sejarah credit yang menerima utang hingga berkesan cepat dan mudah.

Walau sebenarnya sejarah credit penting untuk ketahui apa seorang calon yang menerima utang pantas terima utang atau mungkin tidak.

5. Minta Uang Muka

Ketika akan mengajukan pinjaman ke utang tanpa agunan non bank umumnya nasabah akan diminta ongkos administrasi yang tidak berapa.

Nach, kamu perlu siaga bila perusahaan minta dana lumayan besar atau lebih dari Rp1 juta. Umumnya mereka akan memberi argumen untuk mempermudah proses administrasi. Walau sebenarnya hal itu sebagai pola penipuan.

6. Minta Informasi Pribadi Secara Berlebihan

Waspadalah bila perusahaan bertanya beberapa hal yang karakternya privacy seperti pin atau sandi rekening bank.

Info yang karakternya aman diberi untuk ajukan utang ialah nama, alamat e-mail, nomor KTP, dan nomor telephone.

7. Permission Yang Berlebihan

Ketika mengunduh program utang online, kamu harus berlaku cermat. Lihat pada bagian permission. Bila ada permission yang minta untuk memeriksa contact di hp, kisah panggilan, sampai SMS, seharusnya tak perlu disepakati.

Saat sebelum putuskan menentukan utang online saat memerlukan dana, seharusnya kamu melihat kembali keadaan keuanganmu.

Baiknya siapkan rencana keuangan secara baik hingga saat pada keadaan tertekan, telah ada dana cadangan.